Minggu, 22 Desember 2013
Selasa, 10 Desember 2013
HBD
Happy birthday to me ^_^
hahahaha...
hahahaha...
Yup hari ini berkurang lagi usiaku di bumi ini, genap 28 tahun masehi telah aku habiskan sebagai penghuni bumi yang semakin hari semakin panas dan terus bergejolak entah oleh alam maupun para penghuninya.
Banyak yang telah terjadi di dalam kehidupan yang selama 28 tahun ini telah ku jalani, banyak pelajaran tentang kehidupan yang terus ku pelajari dan akhirnya aku sadar dan mengerti bahwa hidup adalah suatu proses pembelajaran tentang diri ini sendiri.
Segala yang ada di dunia ini hanyalah sebuah siklus yang terus-menerus berputar tanpa awal dan akhir. Sebagaimana siklus lahir-hidup-mati, siklus air, siklus pagi-siang-sore-malam; kehidupan yang ku jalani juga seperti itu yang mungkin berawal dari pikiran kemudian memunculkan tindakan yang berulang menjadi sebuah kebiasaan yang akhirnya menjadi karakter/budaya. Dan dari sebuah budaya lahirlah pengetahuan yang akan terus digali dan dipelajari oleh pikiran yang memulai kembali suatu siklus itu.
Lalu apa yang aku harus risaukan tentang kehidupan ini?
Usia yang semakin berkurang ataukah indahnya kehidupan duniawi?
Dengan adanya siklus itu; telah menunjukkan pada diriku bahwa keabadian di bumi ini tidak nyata, karena semua akan terhenti pada saatnya dan beralih atau memulai tahapan siklus selanjutnya.
Akhirnya mengerti tentang kehidupan adalah mengerti tentang diri ini sendiri. Memahami apa yang menjadi tujuan dalam hidup yang sesunguhnya dan berusaha mencapai tujuan itu adalah yang utama. Apalagi saat kelahiran mengambil wujud sebagai seorang manusia yang dibekali pikiran yang menjadikan manusia itu mulia. Sebab lahir sebagai seorang manusia itu adalah utama karena mampu menolong dirinya sendiri keluar dari 'samsara'. demikian yang tertulis dalam kitab suci kuno.
Akan tetapi apa maksud foto yang ku posting disini (foto pure luhur tanah lot)???
ndah/cantik bukan?? Foto ini ku ambil dua hari yang lalu. Saat berada disana dan mengambil foto tersebut sejenak ku terdiam dalam benakku berkata indah...cantik dan sungguh mempesona panorama yang dianugerahkan oleh sang pencipta. Sejatinya demikianlah hidup itu; indah dan cantik penuh anugerah dari yang maha kuasa dan itu artinya aku harus lebih banyak bersyukur dan memuja-muji kebesaran-Nya pada kesempatan yang telah dianugerahkan kepadaku hingga kini di 28 tahun umur ku sebagai penghuni bumi ini.
Terimakasih Tuhan.
Minggu, 17 November 2013
A song for YOU
there's a moment
when I can see your face
I can see your smile
your laugh to me
there's a moment
when you hold my hand so tight
you hanging on my shoulder
for a while
but where are you now
you leave me all alone
you take away my bright
can't see you in my life
I miss you
I miss you
If I can take a back the time
I can reclaim my fate
I can make you mine
but where are you now
you leave me all alone
you take away my bright
you make me lose my faith
but where are you now
you leave me all alone
you take away my bright
I need you
I need you
when I can see your face
I can see your smile
your laugh to me
there's a moment
when you hold my hand so tight
you hanging on my shoulder
for a while
but where are you now
you leave me all alone
you take away my bright
can't see you in my life
I miss you
I miss you
If I can take a back the time
I can reclaim my fate
I can make you mine
but where are you now
you leave me all alone
you take away my bright
you make me lose my faith
but where are you now
you leave me all alone
you take away my bright
I need you
I need you
Rabu, 13 November 2013
Perubahan dalam ruang waktu
Transformasi atau perubahan selalu menjadi pilihan dalam usaha pencapaian tujuan yang lebih baik. Inovasi dan kreasi yang terus digali melalui riset-riset atau pengembangan, pemutakhiran diklaim untuk menemukan perubahan yang lebih baik. Walaupun dalam suasana yang tidak menyenangkan, naluri manusia untuk terus melakukan perubahan, beradaptasi dengan lingkungan terus menerus tergali yang melahirkan produk-produk baru. Sebagai contoh ketika pada masa perang dunia, dalam kesengsaraan manusia terus menemukan alat-alat baru yang pada saat itu digunakan untuk berperang tapi lambat laun diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini sesungguhnya telah dimulai dari masa pra sejarah. Pada masa manusia purba mulai menciptakan senjata untuk melindungi diri, kemudian menjadi alat-alat yang digunakan untuk bercocok tanam sehingga perubahan budayapun yang diklaim lebih baik terlahirkan. Dari kebiasaan "food gathering" beralih ke kebiasaan "food producing".
Transformasi atau perubahan seakan-akan merupakan kebiasaan yang telah membudaya dalam kehidupan manusia. Manusia yang dianugerahi kemampuan penalaran dan pikiran, akal-budhi yang dapat membedakan, menterjemahkan, memimpikan dan menciptakan suatu cipta/kreasi telah menjadi makhluk yang dianggap paling mulia. Manusia adalah makhluk individu yang mampu bersosialisasi, beradaptasi dengan lebih baik dibandingkan makhluk-makhluk hidup yang lain menjelma menjadi ras pemimpin di dunia. Dengan perubahan/evolusi yang tercipta berawal dari pikiran, lahir sebagai tindakan yang terus-menerus dilakukan sebagai sebuah kebiasaan hingga pada akhirnya membentuk budaya dari peradaban manusia.
Perubahan adalah siklus yang pada akhirnya kembali pada awal mula kondisinya. Seperti kelahiran dan kematian yang dialami oleh setiap makhluk. Seperti ketika seseorang terlahir di dunia, mengalami masa kecil, muda dan tua hingga pada akhinya mati. Perubahan yang dialaminya pada saat mati adalah kembali kepada kondisi awal dimana ia terlahir. Dan hal ini berlaku pada setiap apapun itu. Contoh yang lain adalah siklus air yang terus menerus berputar, berubah wujud yang pada akhirnya kembali pada kondisi awal sebagai air setelah berubah menjadi uap ataupun es yang berbentuk padat. Zaman pun demikian, suatu saat ketika telah mencapai pada puncak evolusinya pasti akan kembali pada kondisi awal dimana sejarah belum tercatat.
Ini adalah sebuah rahasia yang telah diketahui namun tak dipahami oleh sebagian banyak orang. Di dunia yang disebut sebagai dunia fana, dimana keabadian tidak ditemukan manusia terjebak dalam perubahan-perubahan yang membuat dirinya terlupa pada awal kondisi semula. Tentang siapakah dirinya sebenarnya? dan tentang tujuan kehidupan yang dijalaninya. Hanya waktu yang tak berwujud tetapi abadi yang terus ada menjadi saksi yang menyimpan misteri. Waktu yang disebut kala, masa lalu, masa kini dan masa depan.
Waktu yang membagi setiap perubahan, waktu yang membatasi awal dan akhir.
Selasa, 12 November 2013
Hujan
Awan pekat mulai menyelimuti setiap sore di kota ini. Pertanda datangnya musim penghujan. Senang tentu sangat senang menyambut musim berganti setelah sekian lama menikmati kemarau yang semakin panas. Sesuatu hal yang baru memang menyenangkan, itulah mengapa setiap orang cenderung menginginkan adanya perubahan di dalam kehidupannya yang katanya hidup lebih berwarna.
Hujan yang turun masih "malu-malu", ingin rasanya menikmati guyuran hujan yang begitu deras. Apalagi bermain dibawahnya, mandi hujan yang menyenangkan.
Namun mendengar dan melihat berita tentang topan yang melanda Philipina sungguh memilukan. Melihat gambar kumpulan awan yang di foto dari satelit begitu menakutkan. Hujan itu adalah sebuah berkah di musim kemarau yang kering namun menjadi petaka ketika volume hujan itu begitu besar.
Tidak berbeda dengan segala berkah yang kerap diminta ketika berdoa, akan menjadi mala-petaka ketika itu datang berlebihan. Banyak cerita yang mengisahkan tentang sesuatu yang terlalu adalah tidak baik. Seperti kisah Dewi Sita istri Dewa Rama yang menderita akibat terlalu cantik, Raja Bali yang kehilangan kesempatan untuk menguasai semesta karena terlalu dermawan. Duryodana yang kehilangan segalanya karena terlalu jahat.
Di dalam Niti-Sastra terdapat sebuah seloka yang berbunyi " Hidup jangan terlalu lurus, seperti pohon di hutan yang luruslah yang ditebang". Bagaimana menginterprestasikan seloka tersebut tentu masing-masing memiliki penafsiran yang berbeda. Mungkin yang tersirat adalah makna untuk tidak kaku dalam menjalani kehidupan.
Kembali pada hujan, semoga musim hujan kali ini adalah berkah yang membuat para kodok bernyanyi riang dan tunas-tunas hijau berlomba tumbuh menghiasi alam.
Sabtu, 09 November 2013
Renungkanlah
Pengalaman hari yang lalu tidak patut untuk disesali walaupun itu sangat menyakitkan. Banyak hal yang telah dilakukan mungkin itu salah dan mengakibatkan sesuatu yang buruk, tapi sangat bijak bila tidak menyalahkan diri terhadap apa yang telah terjadi. Jika kita memahami dan meyakini bahwa kita merupakan alat yang digunakan oleh Tuhan untuk menjalankan sesuatu yang disebut sebagai suratan takdir. Maka penyesalan terhadap masa lalu adalah suatu kesalahan. Mungkin secara sengaja kita melakukan suatu kesalahan atau mungkin juga tanpa sengaja. Kesalahan itu menimbulkan akibat negatif baik untuk diri kita sendiri dan atau orang lain. Oleh karenanya kita menyesal mengapa sampai melakukan kesalahan tersebut. Tapi itu sesuatu yang tidak bijaksana.
Mungkin kita tidak menyadari tentang suratan takdir yang telah dirancang oleh Tuhan bagi ciptaan-Nya. Seseorang di dunia ini sedang menikmati hasil karma yang telah diperbuat di kehidupan yang dahulu. Begitu pula dengan diri kita sendiri. Melalui tangan kita Tuhan menyampaikan hasil karma itu yang harus dihabiskan oleh pemiliknya. Mungkin itu merupakan sesuatu hasil yang buruk atau mungkin sesuatu yang baik, tapi tidak menjadi faktor penentu karena memang seharusnya hasil karma itu dinikmati dan dihabiskan oleh pemiliknya.
Seperti yang terjadi pada masa lalu ketika terjadi perang Barata-Yudha. Ketika Sang Arjuna harus berperang melawan keluarganya sendiri, melawan teman-temannya, melawan guru dan kakeknya yang sangat dihormatinya. Ada keraguan untuk melakukan perang tersebut tapi memang harus dilakukan oleh karena Tuhan sendiri menghendakinya untuk menyampaikan hasil-hasil karma dari orang-orang yang ikut dalam perang tersebut. Termasuk dirinya sendiri.
Dengan menyadari bahwa kita adalah sebuah alat yang digunakan oleh sang pencipta untuk mengatur kehidupan, seperti melakoni sebuah cerita maka kita harus sadar bahwa semua apa yang terjadi maka akan terjadi dan apa yang tidak akan terjadi tidak akan pernah terjadi.
Lebih bijaksana lagi apabila kita menyerahkan segala hasil dari suatu perbuatan kepada-Nya.
Hidup adalah suatu kewajiban yang harus dipenuhi. Tanpa mengikatkan diri terhadap hasil dari kewajiban itu maka niscaya ketenangan dan kedamaian akan kita nikmati.
Tetapi bukan berarti kita boleh melakukan segala sesuatu tanpa memperhitungkan atau hanya untuk memenuhi apa yang kita inginkan. Hukum karma-phala atau yang sering disebut hukum sebab akibat harusnya selalu dipegang teguh dalam menjalankan kehidupan. Jika kita melakukan sesuatu yang buruk maka hasilnyapun akan buruk demikian pula sebaliknya.
Mari menjadi lebih bijaksana dalam menyikapi masa lalu, masa kini dan masa yang akan datang.
Minggu, 03 November 2013
Geram
Sewaktu perjalanan balik ke Amlapura di atas kapal motor penumpang penyeberangan dari pelabuhan Lembar menuju Padang bai ada sesuatu yang membuatku geram. Sebenarnya hal ini sangat sering dijumpai dan mungkin sudah terbiasa, tetapi hal ini adalah sesuatu yang salah. Oleh karena itulah geram ketika menyaksikannya sendiri seraya bertanya apakah budaya masyarakat begitu rendah tidak berpendidikan?
Kelakuan membuang sampah tidak pada tempatnya atau sembarangan masih sangat banyak ditemui. Padahal di atas kapal itu sudah dilengkapi dengan tempat pembuangan sampah/tong sampah yang memadai dan himbauan berupa tulisan yang di tempel di dinding-dinding banyak dijumpai. Namun masih saja kelakuan buruk itu dilakukan.
Parahnya itu dilakukan oleh orang yang sudah dewasa, oleh seseorang yang tentu telah mengenyam tingkat pendidikan yang bukan taman kanak-kanak lagi. Paling tidak untuk membaca tanda larangan bukanlah menjadi masalah dan memahaminya.
Adalah seorang pria dewasa sedang menikmati seputung rokok di pinggir relling kapal. Didepannya yang berjarak kurang dari satu meter terdapat tong sampah berukuran besar dan diatas tong sampah itu tertempel larangan membuang sampah ke laut. Setelah rokok yang dinikmatinya habis, dengan tanpa berdosa atau perasaan bersalah dan malu ia membuang putung rokok yang masih menyala itu ke laut. Diri ini yang melihat tindakan itu menjadi sangat geram.
Tindakan yang telah dilakukannya bukan hanya soal membuang sampah yang sederhana tapi juga dapat berakibat pada bahayanya keselamatan. Mungkin bila berpikir jauh lebih besar sepuntung rokok yang di buang itu akan berdampak pada pencemaran lingkungan yang mempengaruhi kehidupan biota-biota laut tapi secara sempit tindakannya sangat membahayakan keselamatan penyeberangan kapal saat itu karena putung rokok yang masih menyala itu dapat tertiup angin laut yang kencang dan jatuh di lahan yang mudah terbakar sehingga menyebabkan kebakaran.
Perilaku membuang sampah sembarangan oleh masyarakat masih sering dijumpai. Membuang sampah ke sungai, atau laut atau ditempat yang tidak seharusnya masih banyak dilakukan. Padahal sosialisasi-sosialisasi tentang pentingnya hidup bersih, pentingnya menjaga kebersihan lingkungan bukan sesuatu yang baru. Sudah dari dahulu dingatkan bahwasannya kebersihan adalah sebagian daripada iman, tapi tetap saja masih dilakukan (membuang sampah sembarangan). Mungkinkah ini sudah menjadi budaya di masyarakat?
Semoga diri ini selalu diingatkan akan kejadian menggeramkan tersebut dan menyadarkan diri ini untuk tidak membuang sampah sembarangan.
Minggu, 27 Oktober 2013
Soma -- Chandra -- Bulan
Kali ini mencoba mencari dan menemukan sifat-sifat bulan yang dapat kita renungkan untuk menambah kebijaksanaan sebagai pribadi. Soma atau Chandra atau Bulan adalah sebutan untuk satelit yang mengitari bumi sebagai porosnya. Bumi hanya memiliki satu satelit, bulan pun demikian hanya mengitari bumi ( pastinya donk ). Dari hal ini dapat kita temukan sifat bulan yaitu SETIA.
Begitu besar pengaruh keberadaan bulan bagi bumi dan makhluk hidup di dalamnya. Keseimbangan bumi turut dijaga oleh medan gravitasi yang dimiliki oleh bulan. Dapat di lihat dari pasang-surutnya samudera, gejolak lava yang ada di dalam perut bumi. Bulan laksana pendamping/ penasehat yang menjaga agar bumi tetap seimbang. Dari hal ini dapat kita temukan sifat bulan yaitu DAPAT MENASEHATI.
Bulan memang tidak bersinar sendiri seperti bintang tapi memantulkan cahaya matahari untuk menerangi bagian bumi yang gelap dalam malam hari. Dengan kekurangan yang dimiliki oleh bulan tapi tetap memberikan seluruh sinar yang diterimanya untuk menerangi bagian bumi yang gelap. Dari hal ini dapat kita temukan sifat bulan yaitu PEMURAH.
Bulan selalu menghadapkan "wajah" yang sama ke arah bumi. Tidak pernah terlihat permukaan bulan yang lain akibat waktu berotasi dan berevolusinya sama. seakan-akan bulan tidak mau menolehkan wajahnya untuk mengawasi bumi. Dari hal ini dapat kita temukan sifat bulan yaitu SELALU WASPADA.
Ketika bulan tampak sebagai bulan penuh atau purnama. Sungguh indah dan menyenangkan untuk di lihat. Pada masa ini banyak orang menjadikan hari yang baik dan melakukan pemujaan kepada Yang Maha Kuasa. Dari hal ini dapat kita temukan sifat bulan yaitu RUPAWAN.
Seorang pengelana di padang pasir atau di lautan luas selain menggunakan bintang untuk navigasi dalam perjalanannya, bulan juga digunakan untuk mengetahui arah mataangin dengan mudah. Bulan juga digunakan untuk menghitung penanggalan dan waktu dan musim. Dari hal ini dapat kita temukan sifat bulan yaitu PEMBERI PETUNJUK.
Demikian beberapa sifat bulan yang dapat direnungkan. Dan tentu masih banyak lagi sifat-sifat lainnya yang dapat ditemukan dan dijadikan tuntunan dalam pengembangan pribadi. Mari kita cari sifat-sifat bulan yang lain di kesempatan yang lain.
Jumat, 25 Oktober 2013
Belajar kepemimpinan dari sebuah gunung
Semua orang tahu bahwa gunung itu istimewa. Gunung itu besar, megah yang membuat mata takjub dan kagum pada penampakannya. Gunung berdiri tidak disetiap tempat, tidak di setiap daerah memiliki gunung ( termasuk 2 buah gunung kembar\\ ^_^// ). Seperti itulah seharusnya sosok seorang pemimpin ( istimewa ) tidak semua orang bisa tampil menjadi seorang pemimpin. Orang yang istimewa, memiliki kharisma yang besar, wawasan dan pengetahuan yang luas dapat dijadikan pimpinan.
Gunung menjadi sumber kehidupan. Beraneka ragam tumbuhan dan hewan menggantungkan hidup pada suburnya gunung. Bahkan manusia sekalipun tidak akan bisa lepas dari fungsi dan manfaat keberadaan gunung di dalam kehidupannya. Banyak mata air yang berasal dari lereng-lereng gunung yang mengalir menjadi sungai-sungai hingga ke lembah dan menuju laut. Hutan-hutan di gunung merupakan sumber oksigen dan udara segar, sumber uap air yang tertangkap menjadi butiran-butiran awan hujan. Demikianlah seharusnya seorang pemimpin, menjadi sumber pengetahuan, sumber teladan dan sumber kebahagiaan bagi setiap orang. Memberikan rasa aman dan tentram, pemberi solusi pada permasalahan yang ada.
Jika kita pernah mendaki gunung, semua kesombongan yang ada di dalam diri ini seperti sirna. Ketika melihat besarnya penampakannya, melihat dalamnya jurang atau menyaksikan tingginya pohon-pohon yang ada di gunung. Sungguh luar biasa besar dan megahnya. Disaat itu pula kita merasa tunduk dan memuja kebesaran sang pencipta dan menyadari betapa kecil dan lemahnya diri ini sebagai seorang manusia biasa.
Demikian pula ketika kita berada di dekat seorang pemimpin yang besar, berkharisma. Seketika kita akan berdecak kagum pada kemampuan dan penampakannya membuat kita memuja dan memuji pesonanya.
Senin, 14 Oktober 2013
Desain kantor
Gara-gara konsultan perencananya gak becus, jadi ketiban kerjaan dadakan. Konsultan perencananya cuman bisa bikin layout "peta" doank. Padahal maunya Bos ada gambar 2D atau 3D-nya. Akhirnya saya dikasi tugas bikin desainnya. Alasannya karena saya orangnya seni :D.
Untungnya ada Sketchup yang gampang dipakai.
Beginilah sementara hasilnya:
Sederhana, tapi baguslah hahaha....
Pertanyaannya adalah Bos nya mau gak ya?
Untungnya ada Sketchup yang gampang dipakai.
Beginilah sementara hasilnya:
Sederhana, tapi baguslah hahaha....
Pertanyaannya adalah Bos nya mau gak ya?
Sabtu, 05 Oktober 2013
Minggu, 22 September 2013
Teknologi
Teknologi adalah kebutuhan tambahan, bukan yang utama. Perubahan zaman diiringi oleh perkembangan teknologi yang ditemukan manusia. Sebagai hasil dari daya cipta dan pikiran manusia. Dengan adanya teknologi kemampuan manusia untuk membuat kehidupannya menjadi lebih baik dapat diwujudkan dengan mudah. Dimulai dari terciptanya alat-alat yang sederhana hingga sampai pada peralatan yang mutakhir dan canggih.
Memang benar dengan adanya peralatan yang canggih dan modern segala pekerjaan yang sulit untuk dilakukan menjadi mudah untuk dilakukan. Seiring dengan perkembangan pengetahuan yang terus di gali oleh manusia, manusiapun akhirnya bisa menciptakan teknologi yang sangat canggih sehingga dahulu sesuatu yang dipikirkan tidak mungkin, sekarang menjadi mungkin.
Ketergantungan manusia pada peralatan teknologi membuat manusia sedikit demi sedikit mengalami evolusi. Evolusi yang terus berlangsung disegala segi baik itu perilaku, kondisi tubuh, kesehatan, usia dan lain-lain. Jika kita bandingkan manusia zaman dahulu dengan manusia sekarang sangatlah berbeda. Dahulu manusia memiliki tubuh yang besar dan tinggi, usia yang bahkan mencapai ribuan tahun, serta kemampuan intelektual yang sampai saat ini masih digunakan dan di cari dalam ilmu pengetahuan modern.
Manusia zaman sekarang rata-rata memiliki tubuh yang semakin mengecil, usia hidup dibawah 90 tahun (rata-rata). Apakah hal ini sebagai akibat dari ketergantungan manusia pada teknologi?
Ya, sangatlah beralasan, teknologi yang dikembangkan manusia bukanlah buruk tetapi sikap yang begitu bergantung pada teknologi memiliki dampak negatif yang secara tidak sadar melemahkan kondisi manusia.
Bahkan akibat dari ambisi manusia dengan teknologi, manusia secara sadar menghancurkan kondisi alam, pencemaran dan polusi yang semakin parah yang telah merubah kondisi alam sangat ekstrim jika dibandingkan dengan beberapa ratus tahun sebelumnya.
Karena itu manusia harus bisa kembali pada kebiasaan kuno yang melatih manusia menjadi kuat dan menempatkan teknologi sebagai kebutuhan tambahan bukan sebagai kebutuhan yang utama.
Selasa, 17 September 2013
being happy is simply white
Untuk menjadi bahagia adalah menikmati dan mensyukuri semua yang terjadi, sedang terjadi dan akan terjadi pada hidup. Segala yang di alami merupakan karunia yang telah menjadi hak atas semua yang dikerjakan. Kadang kala karunia itu tidak sesuai seperti yang kita inginkan, namun kadang sesuai dan tidak jarang melebihi harapan kita.
Itulah yang menjadi penyebab atas ketidak-bahagian itu. Harapan yang ada pada keinginan di dalam diri. Yang membuat rasa suka dan duka sangat mendominasi dalam pikiran, hati dan emosi. Sehingga keadaan bahagia sulit untuk dirasakan.
Berdamailah dengan diri sendiri dengan mengendalikan kemarahan, nafsu, ketamakan, mabuk, bingung dan sifat iri hati yang kerap menyebabkan diri ini jatuh ke dalam penderitaan.
Pahamilah bahwa semua beban tidak terlalu berat oleh karena berkat dan kasih dari Tuhan Yang Maha Esa. Ia adalah awal dan akhir dari segala. Yang menjadi penyebab atas semua semesta. Kepada-Nya lah semua kerja dipersembahkan.
Rabu, 11 September 2013
Hiduplah seperti layang-layang
Siapa yang tidak pernah bermain layang-layang?
Hm.... sayang banget kalau tidak pernah mencoba menerbangkan layang-layang sekali saja. Apa lagi sampai mengadukannya. Sangat menyenangkan pastinya.
Setiap anak pasti akan senang jika diberikan layang-layang. Menerbangkannya di tanah lapang. Melihatnya menari meliuk-liuk dilangit biru. Mengendalikannya mengikuti arah angin.
Tahukah bahwa hidup itu seharusnya seperti layang-layang. Dapat terbang tinggi menggapai langit biru. Mengikuti arah angin untuk terus terbang tinggi. Semua dapat terjadi apabila layang-layang itu adalah layang-layang yang baik, seimbang dan aero dinamis. Karena apabila layang-layang itu tidak seimbang, maka dapat dipastikan tidak akan mampu untuk terbang dan akan terus berputar dan jatuh.
Demikian pula tentang hidup yang kita jalani. Harus bisa seimbang dan baik. Agar mampu menggapai impian yang tinggi setinggi langit biru, mampu menghadapi cobaan, hambatan yang datang seperti angin serta mampu memanfaatkan cobaan itu untuk bisa menjadi pribadi yang lebih baik. Layaknya sebuah layang-layang.
Jika hidup tidak seimbang, hanya penderitaanlah yang akan terus dihadapi sebagai akibat dari kelemahan diri pribadi.
Senin, 02 September 2013
Langganan:
Postingan (Atom)