quote today

tidak ada yang bisa menyakiti diriku tanpa ijinku

Senin, 10 Desember 2012

10 Tahapan Penciptaan Semesta

Bagaimanakah alam semesta ini tercipta?.
Seperti apakah prosesnya?. 

Beberapa pertanyaan yang sering diajukan sebagai suatu keinginan untuk mengetahui awal mula atau proses lahirnya alam semesta. Banyak teori yang dikemukakan oleh beberapa ilmuwan, filsuf dan para cendikiawan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan seperti itu. Namun hingga sampai saat ini masih menjadi suatu misteri yang ingin diketahui kebenarannya.

Demikian juga halnya dengan diriku ini. Rasa ingin tahu yang besar akan kebenaran yang mampu menjawab pertanyaan seperti itu membuat ku mencari sumber-sumber yang dapat memberikan jawaban yang ku anggap benar. Dan beruntungnya diriku karena saat ini aku telah menemukan suatu jawaban yang memberikan petunjuk tentang tahapan-tahapan dalam penciptaan alam semesta oleh Yang Maha Pencipta.

Dalam suatu sistem penanggalan di ajaran Hindu (Bali/Jawa Kuna) terdapat suatu sistem tentang hari yang disebut Wewaran. Wewaran adalah ritme hari. Alam semesta secara ritmik berdenyut dalam frekuensi yang berbeda-beda, frekuesinya ada yang cepat dan ada yang lambat. Yang cepat misalnya terjadi 3 hari sekali, sedangkan yang lambat bisa sampai per sembilan hari. Lalu apa hubungannya dengan pertanyaan yang ingin ku ketahui jawabannya? Berikut beberapa yang saat ini mampu ku jelaskan dan ku yakini sebagai jawaban yang benar untuk menjawab pertanyaan itu.

Wewaran terbagi menjadi sepuluh, dengan demikian tahapan penciptaan alam semesta ada sepuluh tahap. Adapun tahapan-tahapan itu adalah sebagai berikut:

1. Ekawara ( hari ke1 )
disebut Luang yang berarti hampa/kosong (lubang), tidak ada apa-apa
pada saat ini tidak ada apa-apa.

2. Dwiwara ( hari ke 2 )
disebut Menga dan Pepet yang berarti menganga dan tertutup, merupakan dua hal yang berbeda
pada saat ini dua kekuatan yang berbeda yang berlawanan muncul, dua kekuatan yang disebut rwabhineda tau yin dan yang atau laki-laki dan perempuan. Dalam ajaran Hindu lebih dikenal sebagai Purusa dan Prakerthi ( yang abadi dan tak abadi ). Dua kekuatan ini kemudian akan saling bertumbukan ( seperti yang para ilmuwan yakini dalam teori penciptaan Big Bang ) sehingga akan menuju pada tahapan selanjutnya.

3. Triwara ( hari ke 3 )
terdiri dari Pasah (dora), Beteng (waya) dan Kajeng (biantara). Sebagai akibat dari tumbukan pada hari ke 2 diatas muncullah tiga hal berbeda yang akan saling mengikat. Tiga hal yang disebut sebagai tiga sifat dasar yaitu satwam, rajah, dan tamas. Satwam = keteraturan/tenang, Rajah = bergerak aktif dan Tamas = diam/malas. Dalam ilmu pengetahuan disebut sebagai atom yang terdiri dari Proton, Elektron dan Neutron. Ketiga hal ini saling mengikat dan mempengaruhi sehingga akan memunculkan tahapan selanjutnya.

4. Caturwara ( hari ke 4 )
terdiri dari Sri, Laba, Jaya dan Menala. Pada tahap ini ketiga yang diatas saling mengikat yakni pertama antara Pasah dan Beteng, kedua antara Beteng dan Kajeng, ketiga antara Pasah dan Kajeng dan keempat antara ketiganya Pasah, Beteng dan Kajeng. Memunculkan Sri, laba, Jaya dan Menala yang merupakan empat macam yoga: Karma Yoga (fisik), Jnana Yoga (Intelektual), Bakti Yoga (Emosional) dan Raja Yoga (Spiritual). 

5. Pancawara ( hari ke 5 )
terdiri dari Umanis, Paing, Pon, Wage dan Kliwon. Pada tahap ini lima unsur yang dalam ajaran Hindu dikenal sebagai Panca Maha Bhuta yakni Apah ( air )/ Wage, Teja ( api )/ Paing, Pertiwi ( Tanah )/ Pon, Wayu ( angin )/ Kliwon, dan Akasa ( Eter )/ Umanis. Muncul yang saling mengikat dan memunculkan tahapan selanjutnya. 

6. Sadwara ( hari ke 6 )
terdiri dari Tungleh, Aryang, Urukung, Paniron, Was dan Maulu

7. Saptawara ( hari ke 7 )
terdiri dari 
- Redite = Raditya = Matahari = Sunday = Minggu 
- Soma = Coma = Bulan = Monday = Senin
- Anggara = Merkurius = Tuesday = Selasa
- Buda = Venus = Wednesday = Rabu
- Wrespati = Braspathi = Mars = Thrusday = Kamis
- Sukra = Jupiter = Friday = Jumat
- Saniscara = Saturnus = Saturday = Sabtu
pada tahapan ini tata surya tercipta dengan benda-benda langit lainnya.

8. Astawara ( hari ke 8 )
terdiri dari
- Sri ( Kemakmuran )
- Indra ( Kejayaan )
- Guru ( Kemuliaan )
- Yama ( Keadilan )
- Ludra ( )
- Brahma ( Kecerdasan )
- Kala ( )
- Uma ( Kesetiaan )

9. Sangawara ( hari ke 9 )
terdiri dari
- Dangu
- Jangur
- Gigis
- Nohan
- Ogan
- Erangan
- Urungan
- Tulus
- Dadi

10. Dasawara ( hari ke 10 )
- Pandita
- Pati
- Suka
- Duka
- Sri
- Manuh
- Manusa
- Raja
- Dewa
- Raksasa
pada tahap terakhir inilah manusia, raja, penguasa, dewa, raksasa, brahmana, tercipta.

Inilah jawaban dari pertanyaan yang menunjukkan tahapan-tahapan dari proses penciptaan alam semesta. Pada dasarnya proses ini terjadi juga pada suatu kelahiran insan atau suatu individu manusia dan mahluk lainnya. Oleh karena makrokosmos adalah sama dengan mikrokosmos.