Pengalaman hari yang lalu tidak patut untuk disesali walaupun itu sangat menyakitkan. Banyak hal yang telah dilakukan mungkin itu salah dan mengakibatkan sesuatu yang buruk, tapi sangat bijak bila tidak menyalahkan diri terhadap apa yang telah terjadi. Jika kita memahami dan meyakini bahwa kita merupakan alat yang digunakan oleh Tuhan untuk menjalankan sesuatu yang disebut sebagai suratan takdir. Maka penyesalan terhadap masa lalu adalah suatu kesalahan. Mungkin secara sengaja kita melakukan suatu kesalahan atau mungkin juga tanpa sengaja. Kesalahan itu menimbulkan akibat negatif baik untuk diri kita sendiri dan atau orang lain. Oleh karenanya kita menyesal mengapa sampai melakukan kesalahan tersebut. Tapi itu sesuatu yang tidak bijaksana.
Mungkin kita tidak menyadari tentang suratan takdir yang telah dirancang oleh Tuhan bagi ciptaan-Nya. Seseorang di dunia ini sedang menikmati hasil karma yang telah diperbuat di kehidupan yang dahulu. Begitu pula dengan diri kita sendiri. Melalui tangan kita Tuhan menyampaikan hasil karma itu yang harus dihabiskan oleh pemiliknya. Mungkin itu merupakan sesuatu hasil yang buruk atau mungkin sesuatu yang baik, tapi tidak menjadi faktor penentu karena memang seharusnya hasil karma itu dinikmati dan dihabiskan oleh pemiliknya.
Seperti yang terjadi pada masa lalu ketika terjadi perang Barata-Yudha. Ketika Sang Arjuna harus berperang melawan keluarganya sendiri, melawan teman-temannya, melawan guru dan kakeknya yang sangat dihormatinya. Ada keraguan untuk melakukan perang tersebut tapi memang harus dilakukan oleh karena Tuhan sendiri menghendakinya untuk menyampaikan hasil-hasil karma dari orang-orang yang ikut dalam perang tersebut. Termasuk dirinya sendiri.
Dengan menyadari bahwa kita adalah sebuah alat yang digunakan oleh sang pencipta untuk mengatur kehidupan, seperti melakoni sebuah cerita maka kita harus sadar bahwa semua apa yang terjadi maka akan terjadi dan apa yang tidak akan terjadi tidak akan pernah terjadi.
Lebih bijaksana lagi apabila kita menyerahkan segala hasil dari suatu perbuatan kepada-Nya.
Hidup adalah suatu kewajiban yang harus dipenuhi. Tanpa mengikatkan diri terhadap hasil dari kewajiban itu maka niscaya ketenangan dan kedamaian akan kita nikmati.
Tetapi bukan berarti kita boleh melakukan segala sesuatu tanpa memperhitungkan atau hanya untuk memenuhi apa yang kita inginkan. Hukum karma-phala atau yang sering disebut hukum sebab akibat harusnya selalu dipegang teguh dalam menjalankan kehidupan. Jika kita melakukan sesuatu yang buruk maka hasilnyapun akan buruk demikian pula sebaliknya.
Mari menjadi lebih bijaksana dalam menyikapi masa lalu, masa kini dan masa yang akan datang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar