Minggu, 29 Juli 2012
Minggu, 22 Juli 2012
Belajar Dari Alam ( Belajar pada kura-kura )
Belajar dari hewan bernama kura-kura.
Kura-kura adalah hewan yang unik, keras, lucu, "aneh", kepalanya keluar-keluar dari badannya (ya..iyalah!), dan bisa hidup di darat maupun air.
Lebih jauh tentang kura-kura itu kita bisa langsung liat di wikipedia, yang mau saya kupas disini adalah betapa spesialnya makhluk kura-kura itu.
Kura-kura itu lambat gerakannya. banyak yang bilang kura-kura itu bukan hewan yang begitu spesial, tapi
kalo kita inget cerita anak-anak dimana kura-kura bisa mengalahkan kelinci di
lomba lari kita jadi kagum.
Dia lambat, semua orang menertawai karena
dia berani lawan kelinci, tapi si kura-kura terus berlari dan mau
berusaha sampai dia menang. Dari kisah ini dapat kita ambil nilai bahwa kura-kura itu tekun dan mau menganggap orang yang mencemooh dia sebagai motivasi untuk membuktikan kemampuannya.
Kita harus bisa seperti kura-kura. Mau terus berusaha, tekun, tidak gampang menyerah, tidak
terpengaruh hal negatif dari sekitar untuk meraih kesuksesan.Seekor kura-kura pada saat menghadapi suatu ancaman berbahaya dari luar, dia akan menarik semua kaki dan tangannya juga kepala dan ekornya ke dalam "rumahnya" yang berupa tempurung cangkang yang keras.
Perilaku ini dapat kita tiru sebagai suatu perilaku dimana kita menarik, menyembunyikan indria-indria kita, mengendalikan indria yang kita miliki apabila ada hal-hal negatif yang mengancam jiwa dan diri kita. Perilaku untuk tetap waspada dan mengendalikan diri sehingga kita terhindar dari marabahaya.
Kura-kura terkenal memiliki umur yang panjang. Hewan yang memiliki usia hidup yang dapat mencapai ratusan bahkan ribuan tahun. Begitu pula sepatutnya kita dalam menjalin hubungan, usahakanlah untuk berlangsung atau berumur panjang. bukan hanya sekedar saja setelah apa yang menjadi tujuan terpenuhi dan kemudian hubungan itu sirna begitu saja.
Kura-kura adalah hewan yang bijaksana, dia mampu hidup di darat dan di air.
Demikian pula seharusnya kita yang terlahir sebagai manusia yang dianugerahi akal budhi, pikiran yang menempatkan kita sebagai makhluk yang mulia diantara ciptaan-Nya. Kita harus bisa bersikap bijaksana terhadap hidup yang kita jalani, berperilaku bijak mampu menyesuaikan diri dengan keadaan yang kita hadapi, tentunya tanpa merugikan yang lainnya.
Itulah mungkin beberapa nilai-nilai filosofi yang dapat diambil dari perilaku dari seekor kura-kura. Tentu masih ada banyak yang lainnya yang dapat diambil nilainya. Yang patut untuk kita renungkan untuk menambah kebijaksanaan.
Rabu, 18 Juli 2012
Selasa, 17 Juli 2012
Minggu, 15 Juli 2012
Istimewanya Angka 9
Angka 9 memang memiliki misteri tersendiri, unik dan sangat menarik
jika kita sedikit meluangkan waktu untuk mencari keajaibannya. Mungkin
bukan keajaiban tapi lebih kearah fakta yang sebenarnya dimiliki oleh
angka 9 itu.
Angka sembilan adalah angka yang paling tinggi
nilainya, merupakan angka pembalik/pelebur dan lebih mirip angka yang 'egois' yang
merupakan angka 'pemusnah'. Mengapa demikian? karena angka 9 jika
dikalikan dengan angka berapapun dan hasil dari perkalian itu nilai
setiap angka dijumlahkan kembali maka akan memunculkan/ menghidupkan
kembali angka 9.
contoh : 1x9=92x9=18; 1+8=9
8x9=72; 7+2=9
18597888x9=167380992=1+6+7+3+8+0+9+9+2=45=4+5=9
Di alam semesta maupun di dalam tubuh kita angka 9 juga hadir sebagai yang utama.
Dari 9 arah mata angin, sembilan warna utama (merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, ungu, hitam, putih); anggota tata surya yang jumlahnya 9. Sedangkan di tubuh kita memiliki 270 jumlah tulang dan 9 buah lubang (2 lubang pada mata, 2 lubang pada telinga, 2 lubang pada hidung, 1 lubang pada mulut, 1 lubang pada dubur, dan 1 lubang pada kemaluan).
Bayi normal dikandung selama 9 bulan, dan pose bayi dalam rahimpun sekilas menyerupai angka 9.Sebuah lingkaran yang sempurna memiliki derajat 360' ( 3+6+0=9).
kecepatan cahaya = 300.000 km/s
jarak 1 menit cahaya = 300.000 x 60 = 18.000.000 km ( 1+8+0+0+0+0+0+0 = 9)
jarak 1 jam cahaya = 60 x 18.000.000 = 1.080.000.000 km ( 1+0+8+0+0+0+0+0+0+0 =9)
jarak 1 hari cahaya = 24 x 1.080.000.000 = 25.920.000.000 km ( 2+5+9+2+0+0+0+0+0+0+0 = 1+8 =9)
jarak 1 tahun cahaya = 360 x 25.920.000.000 = 9.331.200.000.000 km ( 9+3+3+1+2+0+0+0+0+0+0+0+0+0 = 1+8 =9)
Sifat lain yang mempesona dari angka 9 dapat dilihat dari hasil kali bilangan 12345679 dengan 9 buah bilangan asli kelipatan 9 yang pertama sebagai berikut :
12345679 x 9 = 111.111.111
12345679 x 18 = 222.222.222
12345679 x 27 = 333.333.333
12345679 x 36 = 444.444.444
12345679 x 45 = 555.555.555
12345679 x 54 = 666.666.666
12345679 x 63 = 777.777.777
12345679 x 72 = 888.888.888
12345679 x 81 = 999.999.999
Sekarang coba sendiri oleh anda, tentang keistimewaan lain dari angka 9, dengan membuat hasil kali bilangan 123456789 dengan sembilan buah bilangan asli kelipatan 9 yang pertama. Adakah hal yang menarik dari hasil kali tersebut ?
Daftar hasil kali bilangan 987654321 dengan sembilan bilangan asli kelipatan 9 yang pertama tampak seperti berikut :
987654321 x 9 = 8.888.888.889
987654321 x 18 = 17.777.777.778
987654321 x 27 = 26.666.666.667
987654321 x 36 = 35.555.555.556
987654321 x 45 = 44.444.444.445
987654321 x 54 = 53.333.333.334
987654321 x 63 = 62.222.222.223
987654321 x 72 = 71.111.111.112
987654321 x 81 = 80.000.000.001
Berikut hasil keunikan dari angka 9.
1 x 9 + 2 = 11
12 x 9 + 3 = 111
123 x 9 + 4 = 1111
1234 x 9 + 5 = 11111
12345 x 9 + 6 = 111111
123456 x 9 + 7 = 1111111
1234567 x 9 + 8 = 11111111
12345678 x 9 + 9 = 111111111
Ini juga :
9 x 9 + 7 = 88
98 x 9 + 6 = 888
987 x 9 + 5 = 8888
9876 x 9 + 4 = 88888
98765 x 9 + 3 = 888888
987654 x 9 + 2 = 8888888
9876543 x 9 + 1 = 88888888
98765432 x 9 + 0 = 888888888
Satu
0 x 9 + 0 = 0
1 x 9 + 1 = 10
12 x 9 + 2 = 110
123 x 9 + 3 = 1110
1234 x 9 + 4 = 11110
12345 x 9 + 5 = 111110
123456 x 9 + 6 = 1111110
1234567 x 9 + 7 = 11111110
12345678 x 9 + 8 = 111111110
123456789 x 9 + 9 = 1111111110
Dua
1 x 1 = 1
11 x 11 = 121
111 x 111 = 12321
1111 x 1111 = 1234321
11111 x 11111 = 123454321
111111 x 111111 = 12345654321
1111111 x 1111111 = 1234567654321
11111111 x 11111111 = 123456787654321
111111111 x 111111111 = 12345678987654321
Tiga
1 x 8 + 1 = 9
12 x 8 + 2 = 98
123 x 8 + 3 = 987
1234 x 8 + 4 = 9876
12345 x 8 + 5 = 98765
123456 x 8 + 6 = 987654
1234567 x 8 + 7 = 9876543
12345678 x 8 + 8 = 98765432
123456789 x 8 + 9 = 987654321
Empat
1 x 18 + 1 = 19
12 x 18 + 2 = 218
123 x 18 + 3 = 2217
1234 x 18 + 4 = 22216
12345 x 18 + 5 = 222215
123456 x 18 + 6 = 2222214
1234567 x 18 + 7 = 22222213
12345678 x 18 + 8 = 222222212
123456789 x 18 + 9 = 2222222211
Lima
123456789 + 987654321 = 1111111110
1 x 142857 = 142857 (angka sama)
2 x 142857 = 285714 (angka sama beda urutan )
3 x 142857 = 428571 (angka sama beda urutan)
4 x 142857 = 571428 (angka sama beda urutan )
5 x 142857 = 714285 (angka sama beda urutan)
6 x 142857 = 857142 (angka sama beda urutan)
7 x 142857 = 999999 (hasil yang fantastis!)
Enam
Bilangan sembarang jika dikalikan 9, kemudian angka-angka hasilnya dijumlahkan, maka hasilnya = 9. Mari kita buktikan.
1 x 9 = 9
2 x 9 = 18, jumlah 1 + 8 = 9
3 x 9 = 27, jumlah 2 + 7 = 9
4 x 9 = 36, jumlah 3 + 6 = 9
5 x 9 = 45, jumlah 4 + 5 = 9
6 x 9 = 54, jumlah 5 + 4 = 9
7 x 9 = 63, jumlah 6 + 3 = 9
8 x 9 = 72, jumlah 7 + 2 = 9
9 x 9 = 81, jumlah 8 + 1 = 9
10 x 9 = 90, jumlah 9 + 0 = 9, dst., sampai tak terhingga.
Tujuh
22 x 9 = 198,
cara cepatnya 2 x 9 = 18, lalu selipkan angka 9 ditengah, jadi 198.
33 x 9 = 297
44 x 9 = 396
55 x 9 = 495
66 x 9 = 594
77 x 9 = 693
88 x 9 = 792
99 x 9 = 891
Jika angka kembar 3 digit, maka tinggal selipkan 99 ditengahnya. Kita buktikan ya!
222 x 9 = 1998, cara cepat 2 x 9 = 18, selipkan 99 ditengah
333 x 9 = 2997
444 x 9 = 3996
555 x 9 = 4995
Kemudian angka 9 juga memiliki rahasia pada ramalan 'kiamat' 21-12-12. Dari
jumlahnya 21-12-12 adalah 9, tapi bukan sesederhana seperti itu,
tanggal 21-12 ( 21 desember ) adalah hari terakhir pada rasi bintang
Sagitarius yang merupakan rasi bintang yang ke 9 dari 12 rasi bintang
yang ada.
Terkait penjelasan diatas dimana angka 9 adalah angka
pelebur/pemusnah, mungkin di tanggal 21-12-12 adalah hari terakhir....
kiamat??
Rabu, 11 Juli 2012
Pentingnya Belajar
Hidup adalah belajar. Hidup adalah sebuah
kegiatan belajar dari awal kelahiran sampai pada akhir kehidupan.
Belajar tentang pengetahuan, belajar tentang makna kehidupan itu
sendiri. Belajar tentang kebajikan, tentang yang baik dan yang buruk.
Belajar untuk meraih tujuan daripada hidup, yakni mencapai kebahagiaan
lahir dan bathin.
Belajar untuk pertama kali dimulai dari
keluarga, yang diperoleh dari kedua orangtua dan kerabat. Yang
mengenalkan tentang kehidupan sehari-hari yang terjadi di dunia yang terlahir
sebagai manusia. Keluarga yang mengenalkan makanan, minuman dan
kehangatan dalam suatu hubungan keluarga. Yang mengenalkan kata-kata
pertama pada awal pendengaran. Yang menuntun langkah pertama pada
tindakan. Yang mengenalkan rasa sakit akan tangisan dan keceriaan pada
canda tawa.
Semakin banyak hal baru yang dipelajari,
semakin banyak yang kita tahu sebagai bekal dalam menjalani hidup
sebagai seorang anak. Belajarpun berlanjut pada lingkungan sekitar yang
membawa pengaruh dan perubahan dalam hidup yang kita jalani. Kita
belajar dari teman-teman, belajar dari para guru. Namun yang terutama
adalah kita banyak belajar dari pengalaman yang merupakan guru
sesungguhnya.
Dari sekian banyak hal yang telah kita
pelajari dan tahu, tapi yang terpenting adalah kita sadar akan tujuan
dari belajar itu sendiri yakni belajar untuk menjadi lebih bijaksana dan
juga tentunya belajar untuk menjadi lebih bahagia. Bukannya belajar
untuk menjadi seorang yang pintar karena di dunia pada zaman sekarang
ini sudah begitu banyak orang yang pintar, pintar untuk sekedar
membohongi teman-teman, pintar untuk menyenangkan orang lain untuk
memperoleh tujuannya sendiri, pintar untuk menarik simpati orang lain.
Begitu banyak rahasia di alam semesta ini yang belum di ketahui, masih misterius dan perlu diungkapkan. Agar manusia tahu tentang kebenaran yang sejati.
Salah satu cara untuk mengungkapkannya adalah belajar, dan merupakan cara yang paling awal untuk dilakukan. Karena setelah belajar maka dilanjutkan dengan mengimplementasikan yang telah dipelajari, secara terus menerus.
Semangat untuk terus belajar.
Senin, 09 Juli 2012
Kamis, 05 Juli 2012
Gunanya Anak
Seperti seluruh hutan akan menjadi harum dengan adanya sebatang pohon
dengan bunga harum di dalamnya, seperti itu pula keluarga menjadi
terkenal dengan kelahiran seorang anak yang saleh.
Seperti
sebatang pohon yang layu dan kering, jika terbakar, menyebabkan akan
membakar seluruh hutan, seperti itu juga seorang putra bajingan akan
menghancurkan seluruh keluarga.
Saat malam akan tampak
menyenangkan ketika bulan bersinar dan bertaburkan bintang, demikian
juga sebuah keluarga akan disenangkan bahkan oleh satu anak yang belajar
dan anak saleh.
Apa gunanya memiliki banyak anak jika
mereka menimbulkan kesedihan dan kekesalan? Lebih baik hanya memiliki
satu anak dan seluruh keluarga itu dapat memperoleh dukungan dan
kedamaian.
Membelai anak sampai dia usia lima tahun, dan
menggunakan tongkat sepuluh tahun lagi, tetapi ketika ia telah mencapai
tahun keenam belas perlakukan dia sebagai teman.
Seorang
anak tunggal dianugerahi dengan kualitas yang baik adalah jauh lebih
baik dari seratus tanpa mereka. Bak bulan, meskipun satu, menghalau
kegelapan, yang bintang-bintang, sekalipun banyak, tidak akan bisa.
Rumah seseorang tanpa anak adalah hampa, semua arah akan kosong untuk orang yang tidak memiliki kerabat.
"Chanakya nitisastra"
Rabu, 04 Juli 2012
Selasa, 03 Juli 2012
Sebuah Renungan II
Waktu terus bergulir dan berlalu seiring terbit dan tenggelamnya
matahari di batas cakrawala. Tanpa kita sadari kehidupan yang kita
jalani semakin beranjak senja dan meninggalkan banyak cerita masa lalu.
Sementara itu, di depan kita tahu masih banyak yang akan kita hadapi.
Tentunya apa yang kita hadapi di depan adalah hasil dari semua yang
telah kita perbuat di masa lalu. Kita menyadari akan hal itu dengan
baik, namun sering kita menyaksikan diri kita sendiri menyesali atau
tidak menerima akan suatu yang buruk terjadi.
Kita lupa
untuk memberikan yang terbaik saat ini, sehingga hari esok juga akan
datang lebih baik. Lupa untuk memberikan yang terbaik dapat disebabkan
karena kita terjebak dalam buaian kesenangan, kenyamanan dan kemabukan
akan suatu kepuasan. Oleh karena itu banyak orang berkata “ kita baru
akan merasa memiliki disaat kita sudah merasa kehilangan”. Buaian akan
kesenangan dan kenyamanan yang memabukkan itu, membuat kita tidak sadar
dan terbelenggu dalam suatu batas aman sehingga kita tidak melakukan
kerja yang lebih keras dan lebih baik. Namun ketika kesenangan itu
berlalu seiring berjalannya waktu maka kita akan mengetahui diri kita
telah kehilangan suatu kesempatan untuk hal yang lebih baik. Kita merasa
tertinggal dari orang lain yang telah melangkah lebih jauh disaat kita
terbuai dalam kesenangan. Lalu apa yang akan terjadi?, tidak lain
adalah rasa bingung, sesal yang pada akhirnya melahirkan suatu kemarahan
bukan hanya terhadap diri kita sendiri tetapi juga kemarahan kepada
orang lain sebagai akibat oleh rasa kecemburuan dan atau iri hati
terhadap keberhasilan mereka.
Kita marah kepada diri kita
karena suatu penyesalan. Kita marah kepada orang lain karena suatu iri
hati. Jika kita berlaku demikian, itu berarti kita telah masuk kedalam
lubang kebodohan yang membawa kita dalam kegelapan. Untuk itu diperlukan
suatu lentera yang dapat melenyapkan gelapnya kebodohan itu. Lentera
hati, lentera jiwa dan lentera kecerdasan adalah sumber cahaya yang
mampu menerangi dunia kita. Kebodohan yang besar mampu meredupkan cahaya
dari ketiga lentera itu tetapi apabila kita tetap berada dalam suatu
kesadaran untuk terus menjaga agar ketiga lentera tersebut berpendar
jauh lebih terang melalui usaha kerja yang baik dan lebih keras, bukan
tidak mungkin cahaya yang terang akan menuntun dan menyinari setiap
langkah yang kita ambil dalam perjalanan kehidupan ini.
Lalu
bagaimanakah cara untuk membuat ketiga lentera itu bersinar terang?
Lentera
hati adalah berbahan bakar emosional yang lebih kita tahu melalui rasa
cinta kasih dan benci. Cinta dan benci, suka dan tidak suka, panas dan
dingin merupakan dua hal yang saling bertolak belakang. Pada saat kita
mencintai, disaat itu pula kita membenci. Pada saat kita menyukai,
disaat itu pula kita tidak menyukai. Dua hal yang bertolak belakang ini
selalu beriringan dan mempengaruhi setiap keputusan dalam tindakan
perilaku kita. Lalu manakah yang lebih baik? Selayaknya kita harus
mampu tenang dalam menghadapi dua hal tersebut, tidak berpihak kepada
salah satu dan menganggap sama. Sikap hati yang tenang dan tidak
berpihak tersebut adalah bentuk sikap melepaskan diri terhadap pengaruh
emosional yang akan mengikat diri ini pada penyesalan dan kesenangan.
Lentera
jiwa bersumber dari dalam spiritualitas diri yang merupakan energi dari
kehidupan dan suatu yang kadang kosong namun berisi dan sebaliknya
kadang berisi tetapi kosong. Merupakan misteri yang terkubur dalam diri.
Lentera
kecerdasan adalah sumber cahaya yang kerap kali kita gunakan dan
sepanjang kehidupan ini kita selalu berupaya untuk membuatnya lebih
baik.
Semoga kita mampu menerangi jalan hidup ini dengan lentera yang terang sehingga tidak tersesatkan pada arah tujuan yang tidak seharusnya.
Minggu, 01 Juli 2012
Hidup = Pilihan
Setiap hari kita berharap untuk bisa berdisiplin, merubah segalanya menjadi
lebih baik diantaranya dengan membaca buku yang akan membuka pikiran kita dan menambah
pengetahuan yang baru. Setiap hari pula kita berharap untuk bisa memulai
suatu aktivitas yang baru. Semua harapan itu bisa kita lakukan sesegera
mungkin atau minggu depan atau bulan depan atau mungkin tahun depan.
Tetapi
kita juga bisa untuk tidak melakukan apapun, tetap berada pada kondisi
awal yang kita rasa sudah aman, nyaman daripada mencoba suatu hal yang
baru. Tetap menjadi seperti apa adanya dan tidak melakukan perubahan
apapun. Karena kita berpikir "untuk apa merubah sesuatu yang kita rasa
telah benar?". Dan itulah pilihan hidup, pilihan-pilihan yang akan kita
lakukan atau tidak kita lakukan. Yang sejatinya hidup itu adalah sebuah
pilihan.
Lalu manakah yang lebih baik, memilih menjalani
harapan-harapan atau memilih untuk tidak melakukan apapun?. Apakah kita
memilih melakukan harapan-harapan yang kita tahu akan ada dua
kemungkinan yakni kesenangan jika harapan itu terwujud dan kekecewaan
jika sebaliknya harapan itu tidak terwujud. Apakah kita memilih untuk
tidak melakukan apapun, tidak beranjak dari kondisi yang telah aman dan
nyaman bagi kita sehingga tidak ada rasa senang atau kecewa yang akan
datang.
Apabila
antara jiwa, pikiran dan hati kita telah sama untuk memilih suatu
pilihan hidup maka kebahagiaan itu adalah pasti. Dalam hal ini berarti
tidak ada lagi pertentangan tentang mana yang lebih baik antara pikiran
atau intelektual dengan hati atau emosional dan dengan jiwa atau
spiritual dalam diri kita. Semua setuju untuk memilih suatu pilihan
hidup, tidak ada konfrontasi dalam diri maka kebahagiaan itu adalah
pasti. Tidak ada pertimbangan-pertimbangan yang berbeda antara logika,
nurani dan spiritual.
Ibaratnya jika sebuah telur
dipecahkan dari luar maka suatu kehidupan akan berakhir, namun
sebaliknya jika dari dalam maka kehidupan akan lahir. Oleh karena itu "Great Things Always Begin From Within".
Dalam
kehidupan ini sebaiknya apapun pilihan hidup yang akan kita tempuh
bukanlah dipengaruhi oleh lingkungan sekitar atau dari luar diri kita,
tetapi apapun pilihan hidup yang kita ambil haruslah berdasarkan atau
merupakan cerminan dari dalam diri kita sendiri
Langganan:
Postingan (Atom)