Kekecewaan muncul merasuki pikiran, sedih dan marah bercampur menutupi kegembiraan jiwa.
Lalu apa yang harus dilakukan?
Mimpi dan harapan selalu hadir dalam diri seorang manusia. Menjadi tujuan yang terus diusahakan untuk digapai dalam kehidupan. Dalam proses pencarian jati diri pun terselip harapan yang diidam-idamkan. Namun apa yang sering terjadi adalah semua harapan dan mimpi-mimpi itu begitu susah meraihnya dan terkadang hingga akhir hayat tidak pula terwujudkan. Ketika hal tersebut terjadi maka timbulah kekecewaan dalam pikiran. Sebab harapan itu telah menjadi keinginan yang menutupi kebijaksaan pikiran.
Bukan sebuah pantangan untuk berharap akan sesuatu karena itu bisa menjadi tujuan atas semua yang akan dilakukan dalam kehidupan. Karena hidup tanpa tujuan akan sangat berbahaya dan menyesatkan jiwa itu sendiri.
Yang sering terjadi adalah ketidak-siapan baik mental dan pikiran dalam menerima kenyataan membuat harapan yang menjadi tujuan itu terasa begitu berat. Alih-alih menerima dengan lapang dada, yang pertama muncul adalah sedih, kecewa, marah, menggerutu dan sifat negatif lainnya.
Lalu apa yang harus dilakukan?
Tanpa harapan atau hanya pasrah saja juga bukan suatu kebijaksanaan.
Kesadaran bahwa apa yang dilakukan merupakan kerja pemenuhan kewajiban dengan memberikan yang terbaik, walaupun terselip harapan diatasnya, namun dibentengi dengan keikhlasan menerima hasil kerja maka tentu tidak akan muncul kekecewaan. Adalah rasa syukur dan legawa yang akan membangkitkan kedamaian dan kebahagiaan baik pikiran, mental dan jiwa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar