quote today

tidak ada yang bisa menyakiti diriku tanpa ijinku

Minggu, 22 September 2013

Teknologi

Teknologi adalah kebutuhan tambahan, bukan yang utama. Perubahan zaman diiringi oleh perkembangan teknologi yang ditemukan manusia. Sebagai hasil dari daya cipta dan pikiran manusia. Dengan adanya teknologi kemampuan manusia untuk membuat kehidupannya menjadi lebih baik dapat diwujudkan dengan mudah. Dimulai dari terciptanya alat-alat yang sederhana hingga sampai pada peralatan yang mutakhir dan canggih. 
Memang benar dengan adanya peralatan yang canggih dan modern segala pekerjaan yang sulit untuk dilakukan menjadi mudah untuk dilakukan. Seiring dengan perkembangan pengetahuan yang terus di gali oleh manusia, manusiapun akhirnya bisa menciptakan teknologi yang sangat canggih sehingga dahulu sesuatu yang dipikirkan tidak mungkin, sekarang menjadi mungkin.
Ketergantungan manusia pada peralatan teknologi membuat manusia sedikit demi sedikit mengalami evolusi. Evolusi yang terus berlangsung disegala segi baik itu perilaku, kondisi tubuh, kesehatan, usia dan lain-lain. Jika kita bandingkan manusia zaman dahulu dengan manusia sekarang sangatlah berbeda. Dahulu manusia memiliki tubuh yang besar dan tinggi, usia yang bahkan mencapai ribuan tahun, serta kemampuan intelektual yang sampai saat ini masih digunakan dan di cari dalam ilmu pengetahuan modern.
Manusia zaman sekarang rata-rata memiliki tubuh yang semakin mengecil, usia hidup dibawah 90 tahun (rata-rata). Apakah hal ini sebagai akibat dari ketergantungan manusia pada teknologi?
Ya, sangatlah beralasan, teknologi yang dikembangkan manusia bukanlah buruk tetapi sikap yang begitu bergantung pada teknologi memiliki dampak negatif yang secara tidak sadar melemahkan kondisi manusia.
Bahkan akibat dari ambisi manusia dengan teknologi, manusia secara sadar menghancurkan kondisi alam, pencemaran dan polusi yang semakin parah yang telah merubah kondisi alam sangat ekstrim jika dibandingkan dengan beberapa ratus tahun sebelumnya. 
Karena itu manusia harus bisa kembali pada kebiasaan kuno yang melatih manusia menjadi kuat dan menempatkan teknologi sebagai kebutuhan tambahan bukan sebagai kebutuhan yang utama.

Selasa, 17 September 2013

being happy is simply white

Untuk menjadi bahagia adalah menikmati dan mensyukuri semua yang terjadi, sedang terjadi dan akan terjadi pada hidup. Segala yang di alami merupakan karunia yang telah menjadi hak atas semua yang dikerjakan. Kadang kala karunia itu tidak sesuai seperti yang kita inginkan, namun kadang sesuai dan tidak jarang melebihi harapan kita. 

Itulah yang menjadi penyebab atas ketidak-bahagian itu. Harapan yang ada pada keinginan di dalam diri. Yang membuat rasa suka dan duka sangat mendominasi dalam pikiran, hati dan emosi. Sehingga keadaan bahagia sulit untuk dirasakan. 

Berdamailah dengan diri sendiri dengan mengendalikan kemarahan, nafsu, ketamakan, mabuk, bingung dan sifat iri hati yang kerap menyebabkan diri ini jatuh ke dalam penderitaan. 

Pahamilah bahwa semua beban tidak terlalu berat oleh karena berkat dan kasih dari Tuhan Yang Maha Esa. Ia adalah awal dan akhir dari segala. Yang menjadi penyebab atas semua semesta. Kepada-Nya lah semua kerja dipersembahkan.

Rabu, 11 September 2013

Hiduplah seperti layang-layang


Siapa yang tidak pernah bermain layang-layang?
Hm.... sayang banget kalau tidak pernah mencoba menerbangkan layang-layang sekali saja. Apa lagi sampai mengadukannya. Sangat menyenangkan pastinya.

Setiap anak pasti akan senang jika diberikan layang-layang. Menerbangkannya di tanah lapang. Melihatnya menari meliuk-liuk dilangit biru. Mengendalikannya mengikuti arah angin.

Tahukah bahwa hidup itu seharusnya seperti layang-layang. Dapat terbang tinggi menggapai langit biru. Mengikuti arah angin untuk terus terbang tinggi. Semua dapat terjadi apabila layang-layang itu adalah layang-layang yang baik, seimbang dan aero dinamis. Karena apabila layang-layang itu tidak seimbang, maka dapat dipastikan tidak akan mampu untuk terbang dan akan terus berputar dan jatuh.

Demikian pula tentang hidup yang kita jalani. Harus bisa seimbang dan baik. Agar mampu menggapai impian yang tinggi setinggi langit biru, mampu menghadapi cobaan, hambatan yang datang seperti angin serta mampu memanfaatkan cobaan itu untuk bisa menjadi pribadi yang lebih baik. Layaknya sebuah layang-layang.

Jika hidup tidak seimbang, hanya penderitaanlah yang akan terus dihadapi sebagai akibat dari kelemahan diri pribadi.